Ragnarok, GetAmped, Sealindo, Xian, Pangya, Gunbound, Tantra, Cabal, Deco KumpulBlogger.com

Jumat, 29 Juni 2007

Lumpuhnya Internet dan Kearifan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan, selalu dipahami sebagai buah positif dari peradaban serta buah pikir dan ikhtiar manusia dalam mengembangkan karunia talenta yang dimilikinya.

Hal itu terwujud dalam berbagai peranti yang sangat membantu kehidupan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Salah satu pencapaian dalam kemajuan ilmu dan teknologi adalah di bidang komunikasi, yakni teknologi internet. Internet mampu menjembatani komunikasi antarmanusia di seluruh pelosok belahan bumi dalam sekejap. Dunia seakan tanpa batas ruang dan waktu.

Pada akhirnya, bentuk-bentuk komunikasi tradisional dan teknologi lama mulai ditinggalkan. Manusia kini sangat menggantungkan aktivitas komunikasinya pada internet. Meski belum menjangkau seluruh umat manusia, namun internet telah menjadi ikon kemajuan komunikasi, dan menjadi orientasi pencapaian bagi mereka yang belum menguasainya.

Begitu besarnya kebergantungan pada teknologi (internet), tentulah berisiko. Sebab, harus dipahami, teknologi terkini selalu membawa risiko kegagalan yang cara mengatasinya mungkin belum sepenuhnya dikuasai manusia. Akibatnya, tentu bisa sangat fatal. Manusia menjadi terganggu kehidupannya, dan tak jarang peristiwa itu menimbulkan kerugian.

Itulah yang terjadi saat ini. Gempa bumi 7,1 skala richter yang mengguncang Taiwan Selasa (26/12) lalu, telah memutuskan kabel serat optik yang merupakan bagian dari kabel jaringan telekomunikasi bawah laut.

Parahnya, kabel itu merupakan tulang punggung saluran telekomunikasi (termasuk internet) untuk wilayah Eropa, Amerika Serikat, dan Asia. Sontak hal itu membuat dunia panik, mengingat hampir semua aktivitas telekomunikasi dan perekonomian global kini menggunakan teknologi internet.

Tak terkecuali Indonesia, putusnya jaringan telekomunikasi akibat gempa di Taiwan membawa dampak yang cukup signifikan, terutama dari aspek ekonomi. Pengusaha merugi karena tertundanya proses transfer data dan dana yang diperlukan dalam transaksi perdagangan dengan mitranya di luar negeri. Penundaan itu tentu menjadi beban biaya bagi pengusaha.

Kerugian dalam bentuk lain dialami para pengusaha jasa warung internet (warnet). Seperti kita tahu, warnet yang marak hadir di tengah-tengah masyarakat, dimiliki pengusaha dengan skala kecil dan menengah. Terputusnya jaringan internet, berarti mereka kehilangan pelanggan dan otomatis kehilangan pendapatan, hingga jaringan internet pulih kembali.

Memang gangguan yang ditimbulkan sebagai dampak dari gempa di Taiwan, tidak sampai mengganggu sistem keuangan di negara kita. Bisa dibayangkan kepanikan yang luar biasa di masyarakat apabila pelayanan perbankan, misalnya, menjadi terganggu.

Dari insiden terputusnya kabel serat optik bawah laut di Taiwan menunjukkan, betapa kemajuan teknologi selalu membawa konsekuensi risiko yang bisa menyulitkan manusia. Kemajuan teknologi tak sepenuhnya sempurna. Selalu ada celah-celah kelemahan yang luput dari perhatian, dan bahkan sepenuhnya di luar jangkauan manusia untuk mengatasi kelemahan itu.

Tentu bukan berarti kita harus mundur dari teknologi yang telah kita capai, hanya gara-gara bencana alam yang tak terhindarkan. Justru menjadi tugas manusia untuk semakin menyempurnakan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.

Walaupun tidak akan pernah sempurna, namun segala ikhtiar yang dilakukan adalah demi peningkatan kehidupan umat manusia di dunia.

Namun harus diakui, manusia juga harus arif dalam menyikapi segala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tak semua penerapan dari kemajuan itu memberi manfaat bagi manusia.

Dengan karunia kearifan yang diberikan Sang Pencipta, manusia dituntut untuk dapat memilah teknologi yang patut untuk terus dikembangkan dan dimasyarakatkan karena sifatnya yang membangun, dan teknologi yang sifatnya menghancurkan. Manusia juga dituntut untuk tidak putus asa mengatasi segala kelemahan yang timbul. Sebab dari situlah kita mampu belajar, dan berarti mengembangkan diri.

Dengan kearifan, manusia juga diingatkan untuk tidak meninggalkan sama sekali cara-cara lama, yang mungkin sudah dianggap kuno. Sebab justru di situlah terletak nilai-nilai manusiawi yang merupakan hakikat dari kehidupan di dunia, namun kini sudah terkikis oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tidak ada komentar:

Mini Games